Senin, 16 Februari 2015

BATU BLUE SKY



Wilayah kecamatan Lengkiti di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan terkenal dengan batu mulia alamnya yang disebut batu Blue Sky.  Masyarakat lokal mengenal pula dengan nama Batu Spirtus karena warnanya yang biru menyerupai spirtus, yang biasa digunakan untuk bahan bakar  lampu patromak.

Batu Blue Sky pertama kali ditemukan seorang perngrajin batu cincin Wak Jai pada tahun 1975 di Desa Simpang Empat, Kecamatan Lengkiti. Tepatnya di tepi Sungai Lengkiti. Wak Jai mengelola batu ini sebagai batu hiasan cincin. Karena diolah secara tradisional, produksi batu ini terbatas, sehingga penyebarannya berjalan lamban. Dalam satu bulan, batu cincin yang diolah berkisar 4-5 buah.

Batu Akik ini kemudian memiliki penggemarnya. Mengimbangi batu mulia lainnya yang sering digunakan sebagai batu cincin yang ditemukan di OKU, seperti batu Sunkis, Akik Darah, Anggur, Teratai, dan Pancawarna. Sehingga tidak hanya Wak Jai yang mencari Blue Sky, termasuk para pengrajin batu lainnya.



Seiring waktu, batu akik yang termasuk kelas Chalcedony ini mendapatkan penggemarnya dari berbagai lapisan masyarakat di Indonesia maupun international. Misalnya dari penggemar batu dari Taiwan, Jepang dan Tiongkok.

Meskipun tidak masuk dalam 10 besar batu mulia yang terkenal di dunia, tapi skala mosh batu Blue Sky mencapai angka 7, melebihi batu Kalimaya dan Kecubung. Skala mosh merupakan ukuran kekerasannya yang menentukan pengkristalan sebuah batu mulia. Adapun batu mulia yang paling terkenal di dunia yakni Berlian, Saphire, Ruby, Zamrud, Topaz, Kecubung, dan Kalimaya.

Tapi tidak semua batu akik yang ditambang masyarakat dalam kualitas Blue Sky. Banyak batu akik yang ditemukan kualitasnya lebih rendah, sehingga dikenal sebagai batu akik biru tinta, batu akik biru blau dan batu akik lavender.

Sumber :
http://www.mongabay.co.id/2014/08/13/inilah-cara-masyarakat-menjaga-alam-dalam-penambangan-batu-mulia-di-lengkiti-oku/

2 komentar:

MEMASTIKAN KEASLIAN BATU AKIK

Demam batu akik  masih saja belum surut melanda nusantara. Sejak akhir tahun 2014 sampai sekarang pertengahan tahun 2015  dema...